Senin, 25 Oktober 2010

PRAKTIKUM PENGENALAN MIKROSKOP


    I.            PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Mikroskop adalah alat yang digunakan untuk melihat objek yang kecil dari jarak dekat dan terdiri  dari dua lensa positif (cembung). Lensa yang berdekatan dengan mata disebut lensa okuler. Lensa ini berfungsi sebagai lup. Lensa yang berdekatan dengan benda disebut lensa objektif.
Bayangan yang dihasilkan bersifat nyata, diperbesar, dan terbalik. Bayangan ini akan menjadi bendabagi lensa okuler. Sifat bayangan yang yang dihasilkan lensa okuler ini adalah maya, diperbesar, dan terbalik dari pertama. Bayangan ini merupakan bayangan akhir dari mikroskop yang kita lihat.


1.2  Permasalahan
Bagaimana cara dan hasil bayangan benda yang dihasilkan oleh mikroskop pada pengamatan yang telah dilakukan ?

1.3  Tujuan dan Manfaat Praktikum
Praktikum ini dilakukan dengana tujuan untuk mengenali bagian – bagian mikroskop serta mengetahui bagaimana cara menggunakan mikroskop cahaya. Dan bermanfaat untuk


BAB II : Metodelogi
2.1  Alat dan Bahan
1.      Mikroskop
2.      Kaca benda
3.      Kaca penutup
4.      Pipet
5.      Air
6.      Beker Glass
7.      Potongan huruf “i”

2.2  Metode Percobaan
1.      Mempersiapkan alat dan bahan yang diperlukan terlebih dahulu.
2.      Meletakkan potongan huruf “i” pada kaca benda dan memberi tetesan air dengan menggunakan pipet
3.      Kemudian menutup kaca benda dengan kaca penutup ( memulai dari sisi pojok agar tidak terbentuk gelembung cahaya saat melakukan pengamatan).
4.      Mengatur letak preparat dengan menggunakan pengatur halus agar preparat bisa dilihat dari lensa okuler.
5.      Mengatur kejelasan dengan menggunakan makrometer.
6.      Memulai pengamatan dengan menggunakan perbesaran paling kecil yaitu 4x pada  lensa objektif
7.      Mengatur jarak mata dengan lensa okuler hingga memperoleh hasil pengamatan.

BAB III : Analisis dan Pembahasan
3.1  Data Hasil Percobaaan
                                                                          
Hasil percobaan dengan perbesaran 40x dan 100x








                                                                      

( 10x lensa objektif dan 10x lensa okuler  )
100x perbesaran
( 4x lensa objektif dan 10x lensa okuler )
                      40x perbesaran




3.2  Analisis Data
Dari percobaan yang telah dilakukan, menunjukkan bahwa bayangan yang dihasilkan mempunyai sifat diperbesar dan bersifat maya atau terbalik. Hal ini dikarenakan pada lensa okuler dan lensa objektif terdapat suatu perbesaran lensa.
BAB IV : PENUTUP
4.1  Kesimpulan

4.2  Daftar Pustaka
4.3 Lampiran
Tugas
1.      Mencari bidang penglihatan
a.       Tabung dinaik/turunkan menggunakan makroeter, sehingga lensa objektif tidak membentur meja atau panggung bila revolver diputar – putar.
b.      Lensa objektif ditempatkan pembesaran ____ dengan memutar revolver sampai berbunyi klik ( posisinya satu poros dengan lensa okuler
c.       Diafragma dibuka dengan sebesar-besarnya dengan menarik tangkainya ke ____
d.      Letak cermin diatur dengan sedemikian rupa kearah cahaya sehingga terlihat ____ di dalam lensa okuler. Mikroskop siap digunakan.ihara

2.      Mencari bahan sediaan
a.       Tabung mikroskop dinaikkan menggunakan makrometer, sehingga jarak antara lensa objektif dengan permukaan meja ___ cm.
b.      Sediaan yang akan diamati diletakkan di ____meja benda, menggunakan jepit sediaan agar tidak bergeser.
c.       Makrometer diputar kebelakang sampai penuh ( hati – hati ), sambil menempatkan roda sediaan tepat dibawah lensa objektif, hingga jarak antara ujung lensa objektif dengan permukaan atas kaca penutup hanya ± 1mm.
d.      Membidik mata ke lensa okuler sambil memutar _____ searah jarum jam secara hati – hati sampai tampak bayangan yang jelas.
e.       Memutar revolver dan lensa objektif diputar sesuai untuk mendapatkan pembesaran yang kuat. Kemudian ____ diputar secara perlahan dan hati – hati agar mendapatkan tampilan objek yang paling jelas. ( bila menggunakan lensa objektif 100x, maka diatas sediaan perlu ditetesi minyak inersi dahulu ). Perbesaran total suatu objek dapat deketahui dengan mengalikan perbesaran okuler dengan perbesaran objektif.